Cara Mudah Budidaya Tanaman Obat Pala

Pala merupakan salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat alami untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Memiliki bentuk daun tunggal, pangkal dan ujung daunnya meruncing. Pada bagian buahnya sendiir memiliki permukaan bawah berwarna hijau.

Tanaman obat pala memiliki buah hampir menyerupai buah pir, tektur kulit yang licin, ujung meruncing. Pada bagian biji dilindungi oleh tempurung serta berkeping dua dan berbentuk bulat telur. Seluruh bagian buah pada tanaman pala ini berbulu kecuali buah muda dan ovarium.

Pala merupakan tanaman yang cukup unik atau biasa disebut pala berumah dua. Maksudnya pada tumbuhan ini memiliki bunga betina dan jantan. Untuk bunga betina tempatnya horizintal, sedangkan bunga jantan letaknya lebih tegak serta berangkai-rangkai pada satu bunga.
cara budidaya tanaman pala
Di Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen pala terbesar di dunia. Hingga saat ini, tanaman pala memiliki beberapa jenis seperti M. Saccedanea B. , M. Argenteae W., M. Malabaria dan Myristica fragrans Houtt. Dari sekian jenis pala, yang memiliki mutu terbaik adalah M. Fragnans Houtt.

Nah, setelah mengetahui beberapa ciri pada tanaman obat pala, setelah itu cara menanam pala yang bisa anda praktekkan. Simak informasi lengkapnya berkut ini:

Cara Budidaya Tanaman Obat Pala

  • Tempat atau Lokasi Tumbuh
Tanaman pala dapat tumbuh pada daerah yang memiliki ketinggian kurang lebih 0-490 m dpl. Lokasi pertanaman biasanya berada di dekat pantai. Tanaman pala akan tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki iklim tropis. Curah hujan antara 2000-3000 mm/tahun serta jumlah hari hujan sekitar 180 hari menjadi tempat yang sangat baik untuk tanaman pala tumbuh.

Usahakan kondisi tanah saat menanam pala memiliki keadaan yang berstruktur penuh humus dan gembur. Karena kondisi tanah seperti ini merupakan tempat yang baik untuk pala tumbuh dengan subur dan baik.
  • Mempersiapkan Lahan
Setelah mempersiapkan lokasi tumbuh saat ke langkah berikutnya melubangi tanah kira-kira berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Apabila tempat budidaya terkandung tanah liat, lebih baik ukurannya dibuat lebih besar kira-kira 1 m x 1 m x 1 m. Untuk jarak sendiri dianjutkan 9 m x 10 m atau dengan menggunakan sistem bunjur sangkar atau 9 m x 9 m.

Pada saat melubangi tanah dilakukan pada musim kemarau, hal ini bertujuan utnuk menghilangkan tingkat keasaman pada tanah. Lapisan tanah atas dan tanah bawah dipisah. Kira-kira 1 bulan setelah pembuatan lubang tanam, baru lapisan bawah dimasukan kembali pada lubah.

Sedangkan lapisan tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang kurang lebih 0,5 – 1 kg dan dimasukkan pada lubang yang telah disiapkan. Untuk penanaman bibit pala sendiri bisa dilakukan antara 2-3 minggu kemudian.
  • Proses Pembibitan
Langkah selanjutnya untuk menanam tanaman obat pala yakni proses pembibitan. Proses ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti okulasi, cangkokan dan stek atau sambungan. Para petani biasanya menerapkan memperbanyak biji pala untuk proses pembibitan. Sementara dengan teknik penyambungan lebih banyak digunakan daripada cara yang lainnya.

Untuk proses pembibitan secara generatif, biji yang digunakan harus dari pohon induk betina yang tumbuh berdekatan dengan pohon berbunga jantan. Tak hanya itu, biji yang dipilih harus benar-benar segar, berwarna cokelat mudah mengkilat dan masak panen.

Biji pala yang dipilih harus ditaruh di kotak berisi serbuk sabut kelapa, pasir murni dan serbuk gergaji yang memiliki perbandingan 1 : 1 : 1. Hal ini dilakukan agar biji pala tumbuh terlebih dulu atau biasa disebut dikecambahkan. Untuk peletakan pembibitan dianjurkan tiap per meter kota dapat dikecambahkan kurang lebih 500 biji.

Tunggu hingga berumur 4-8 minggu hingga terlihat tumbuh lalu pindahkan ke polibag dengan ukuran 15 cm x 20 cm. Media yang digunakan pada polibag yakni campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. Proses penyemaian ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun.
  • Fase Penanaman
Proses penanaman tumbuhan pala sendiri diambil dari bijinya yang telah diproses pada pembibitan. Biasanya bibitnya telah berumur kurang lebih satu tahun bahkan lebih. Bibit yang dibawa dari persemaian dibungkus dengan pelepah pisang lalu tempatkan di tempat yang teduh serta agak lembab kurang lebih satu sampai dua minggu. Bibit yang telah tumbuh pada polibag dapat anda tanam pada tempat atau lokasi tumbuh yang sudah disiapkan sebelumnya.
  • Memberi Pupuk
Hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang tumbuhan obat pala yakni pemberian pupuk. Untuk takaran pemberian pupuk dibedakan pada umur tanaman karena penyerapan unsur haranya akan berbeda. Berikut anjuran pemupukan yang bisa anda menjadi patokan:
  • Tanaman Pala umur 1 tahun: Untuk Urea 45 kg/ha/tahun, pupuk SP-36 55 kg/ha/tahun, pupuk KCI kurang lebih 55 kg/ha/tahun.
  • Tanaman Pala yang sudah berumur dua sampai tiga tahun: 90 kg/ha/tahun untuk pupuk urea, sedangkan 110 kg/ha/tahun menggunakan SP-36 dan 100 kg/ha/tahun dengan KCI
  • Tanaman Pala umur 4 hingga 6 tahun memerlukan lebih banyak pupuk yakni 180 kg/ha/tahun untuk urea, sedangkan pupuk SP-36 sendiri kurang lebih 220 kg/ha/tahun dan pupuk KCI 190 kg/ha/tahun.
  • Umur tujuh sampai lima belas tanaman obat pala membutuhkan pupuk urea 220 kg/ha/tahun, 280 kg/ha/tahun untuk pupuk SP-36 dan KCI kurang lebih 280 kg/ha/tahun.
  • Apabila tanaman pala anda sudah berumur 15 tahun ke atas maka pupuk yang dibutuhkan jenis urea 260 kg/ha/tahun, 280 kg/ha/tahun menggunakan pupuk SP-36 dan KCI.
  • Pemeliharaan Tanaman
Cara merawat tumbuhan pala sendiri bisa menggunakan pohon pelindung atau naungan. Maksudnya adalah pada awal penanaman pala, tanaman muda tidak dapat bertahan pada sinar matahari secara langsung sehingga membutuhkan pohon pelindung.

Untuk tanaman yang sudah berumur tiga hingga empat tahun, anda bisa mengurani pohon pelindung. Hal yang tidak boleh terlewatkan adalah proses penyulaman ulang. Hal ini dilakukan agar membersihkan tumbuhan yang terkena gulma atau mati.
  • Pengendalian Penyakit dan Hama
Hama yang sering menyerang tanaman pala adalah Batocera hercules, hama ini masih sejenis dengan kumbang. Dampak dari hama ini dapat dilihat dengna adanya bagian batang yang berlubang-lubang akibat serangan hama ini dan ukuran lubangnya kurang lebih 2,5 hingga 3 cm.

Pengendalian hama yang cukup ampuh agar tanaman pala dapat tumbuh lebih baik adalah menyemprotkan beberapa tetes Swalvelkoolstof pada lubang-lubang yang terkena hama sejenis kumbang ini, kemudian ditutup oleh sepotong kayu agar gas tetao berada dalam lubang.

Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman pala adalah penyakit gugur buah mudah dan penyakit pecah yang disebabkan oleh Coryneum myristica.  Ada jenis penyakit tanaman lainnya yang biasa menyerang tumbuhan pala yakni penyakit busuk basah dan menjangkit buah pala.

Penyakit ini disebabkan oleh Collectotrichum gloeosporioides. Salah satu tips yang bisa anda lakukan akan tidak terjangkit oleh penyakit ini dengan menggunakan fungisida dan didalamnya telah terkandung mancozeb seperti Delsene MX-200, Dithane M-45, dan Vandozeb 79 WP dengan takaran kurang lebih 1.200 ppm.
  • Panen dan Pascapanen
Tanaman pala akan berbuah setelah berumur lima hingga tujuh tahun. Tanda-tanda yang bisa dilihat apabila pala sudah tua dan siap dipanen yakni sebagian buah dalam satu pohon telah merekah dan terlihat biji pala yang berwarna coklat kehitaman. Cara memanen pala sendiri dengan memetik menggunakan galah atau dipetik secara langsung apabila pohon pala tidak terlalu tinggi.

Pada proses pengolahan, biji pala yang sudah dipetik tadi disortir dan diambil daging beserta fuli yang membungkus biji dengna cara memipilnya. Untuk pengupasan fuli membutuhkan waktu yang cukup lama.
Tips mempercepat mengupas fuli dengan memercikkan minyak tanah pad akarung yang berisi biji pala.

Setelah beberapa menit fuli akan terkelupas dan keringkan biji pala. Proses pengeringan bisa menggunakan menjemur hingga kering pada alas tikar yang bersih. Biji pala yang telah kering memiliki kadar air kurang lebih 80-10%.

Itulah beberapa cara menanam tumbuhan pala yang bisa anda praktekan dirumah. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan anda di dunia pertanian. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Iklan Atas Artikel



Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel